Sel dan Struktur Dasar kehidupan

Sebelumnya, marilah kita mulai dengan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu. Bayangkan bahwa tubuh kita adalah sebuah bangunan rumah atau gedung, maka bisakah kamu menjawab pertanyaan berikut ini :

Apakah kamu tahu apa yang menjadi “batu bata” atau “semennya”?
Apa yang terjadi jika beberapa “batu bata” atau bagian bangunan mulai rusak atau tidak berfungsi ?
Siapa yang bertanggung jawab dalam hal pemeliharaan dan perbaikan bangunan ?
Di dalam bangunan ini, ada sistem kabel yang menghubungkan setiap bagian untuk penerangan, internet dan komunikasi, apa yang menjadi “kabel” ini dalam tubuh kita?
Jika beberapa bagian bangunan memiliki fungsi khusus, seperti dapur atau kamar mandi, apa yang menjadi bagian ini dalam tubuh kita?

Penting diingat ! Bahwa sebenarnya, “sebagai manusia, kita tidak memiliki kontrol atau bahkan kesadaran atas sebagian besar proses dalam tubuh kita.” Apakah kamu sadar berapa kali jantung kita berdetak dalam sehari, atau berapa liter asam lambung yang dihasilkan untuk mencerna makanan, bahkan kita tidak sadar berapa terabyte sih sebenarnya kapasitas memory manusia atau berapa megapiksel kemampuan lensa mata kita. Tubuh kita bekerja tanpa henti, secara otomatis dan efisien, untuk memastikan kelangsungan hidup dan kesehatan kita. Mereka menanggapi kebutuhan tubuh dan perubahan lingkungan secara real-time, sering kali mengatasi masalah sebelum kita sadar ada masalah. Yang akan kita pelajari adalah struktur paling dasar dalam sebuah kehidupan. Nah, bayangkan lagi kalau setelah paham materi ini, kamu jadi punya cara mengontrol tubuh kamu sendiri, dapat dipastikan kamu bisa hidup abadi! Silahkan baca lebih lanjut agar semuanya jelas.

Pengertian sel

Apa itu sel ? Bayangan pertama kalau ada kata sel, maka kita ingat pada ruangan penjara, atau bahkan jika kamu wibu, sel mirip dengan salah satu karakter villain dari manga Dragon Ball.

Sel yang akan kita bahas kali ini, adalah sebuah unit terkecil dalam tubuh semua makhluk hidup, baik manusia, hewan dan tumbuhan. Sel ini tidak bisa dilihat kecuali kamu menggunakan mikroskop. Setiap organisme bakteri dan protozoa terdiri dari hanya satu sel, sedangkan tubuh manusia terdiri dari sekitar 30 hingga 40 triliun sel.
Dan faktanya setiap hari, ada 300 miliar sel manusia yang mati dalam hitungan menit.

Ada sekitar 200 jenis sel di dalam tubuh kita dan semuanya memiliki macam-macam fungsi. Sel memiliki struktur (bagian-bagian) dan Fungsinya masing-masing. Misalnya ada sel darah merah, sel kulit, sel lemak, sel kelenjar dan lain-lain. Sel yang memiliki fungsi dan bentuk yang sama membentuk jaringan, kumpulan jaringan yang memiliki satu fungsi atau lebih membentuk organ dan sekumpulan organ membentuk sistem organ.

Sel-sel dalam tubuh manusia walaupun kecil, memiliki peran yang sangat penting. Bahkan tanpa kita sadari, aktivitas sel konstan dan kompleks. Sel bekerja di luar kesadaran dan kehendak manusia, memastikan berbagai fungsi vital tubuh berjalan dengan lancar dan terkoordinasi.

Sejarah Tentang Sel

Penemuan sel merupakan tonggak sejarah penting dalam ilmu biologi, membuka jalan bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan.

Robert Hooke dan Antonie Van Leeuwenhoek

Ilmu tentang sel, dimulai pada tahun 1665 saat Robert Hooke (1635-1703), seorang ilmuwan asal Inggris melakukan pengamatan sayatan gabus batang pohon ek (Quercus suber) melalui mikroskop. Berdasarkan pengamatannya, Hooke menemukan ruangan-ruangan pada sayatan gabus yang ia sebut “sel” (dalam bahasa Inggris, “cell“), yang berasal dari kata Latin “cella” atau cellulae yang berarti ruangan (bilik) kecil. Hooke merinci pengamatannya terhadap sel ini dalam bukunya, Micrographia.
Sekitar 20 tahun setelah Hooke, seorang pedagang kain asal Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723) menyempurnakan desain mikroskop sederhana (yang hanya memiliki satu lensa) dan membuka jendela baru dalam dunia biologi. Dengan mikroskopnya yang lebih kuat, Leeuwenhoek mengamati berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, protozoa, dan sel darah. Pada tahun 1677 Leeuwenhoek mengamati dan mendeskripsikan sel spematozoa. Pengamatannya memberikan bukti kuat tentang keberadaan kehidupan mikroskopis yang sebelumnya tidak terbayangkan.

Robert Brown

Robert Brown (1773 – 1858), seorang ahli botani asal Skotlandia, memainkan peran penting dalam sejarah penemuan sel dengan penemuannya yang fenomenal, yaitu Gerak Brown. Pada tahun 1827, Brown sedang mengamati serbuk sari dari bunga anggrek di bawah mikroskop. Ia melihat partikel-partikel kecil yang bergerak secara acak dalam cairan, bahkan saat selnya mati. Meskipun penemuan ini tidak secara langsung terkait dengan teori sel, namun Gerak Brown memiliki implikasi penting dalam pemahaman tentang struktur dan fungsi sel.
Kemudian pada tahun 1831, Brown mengamati butiran kecil yang bergerak acak di dalam sel tumbuhan anggrek. Brown melakukan pengamatannya pada sel-sel tumbuhan anggrek dengan menggunakan mikroskop.
Ia melihat adanya struktur bulat yang buram di dalam sel, yang berbeda dari struktur seluler lainnya. Dia menamai butiran ini “nukleus” (inti). Penemuan ini merupakan tonggak sejarah dalam biologi, karena menandakan pertama kalinya struktur sel yang penting ini diidentifikasi.

Matthias Schleiden dan Theodor Schwann

Pada pertengahan abad ke-19, dua ilmuwan Jerman, Matthias Schleiden (1804-1881) seorang ahli botani dan Theodor Schwann (1810-1882) seorang ahli fisiologi, bekerja sama untuk mempelajari struktur dan fungsi sel. Theodore Schwann dan Mattias Schleiden masing-masing mempelajari sel hewan dan tumbuhan.
Melalui pengamatan mereka pada berbagai jenis organisme, Schleiden dan Schwann menyimpulkan beberapa hal yaitu : semua makhluk hidup tersusun dari sel, sel adalah unit dasar penyusun kehidupan, sel baru terbentuk dari “nukleus” dan terakhir sel memiliki struktur serta fungsi yang berbeda-beda.
Teori sel yang mereka rumuskan menjadi landasan bagi pemahaman modern tentang biologi dan membuka jalan bagi berbagai penemuan ilmiah di masa depan.

Felix Durjadin dan Johannes Purkinye

Felix Durjadin (1801 – 1860) adalah ahli biologi asal Perancis. Ia dikenang atas penelitiannya tentang protozoa, konsepnya tentang protoplasma dan hewan Invertebrata lainnya. Pada tahun 1835 Felix Dujardin menyatakan bahwa bagian terpenting dalam sel adalah protoplasma, yang merupakan cairan yang terdapat di dalam lumen (ruang) sel.
Sedangkan Johannes Purkinye (1787 – 1869) seorang ahli anatomi dan ahli faal (fisiologi) berkebangsaan Ceko. Ia salah satu ilmuwan paling terkenal di masanya. Pada 1839, ia menciptakan istilah “protoplasma” untuk substansi cairan dari sebuah sel. Purkinye juga terkenal karena penemuannya tentang sel Purkinye, sel saraf besar dengan banyak cabang dendrit yang ditemukan di otak kecil. Sel-sel ini memainkan peran penting dalam koordinasi gerakan dan keseimbangan. Dia juga mempelajari berbagai jenis sel, termasuk sel darah, sel otot, dan sel tumbuhan, mengembangkan teknik baru untuk mempelajari sel, seperti penggunaan pewarna dan mikroskop.

Max Schultze

Max Johann Sigismund Schultze atau Max Schultze (1825-1974) adalah seorang ahli zoologi dan sitologi asal Jerman yang mengemukakan teori selnya pada tahun 1861. Menurut Max Schultze, sel bukan hanya unit struktural terkecil penyusun makhluk hidup, tetapi juga unit fungsional terkecil. Di dalam sel, terjadi kerjasama yang rumit antara berbagai organel sel dan jaringan, bagaikan sebuah orkestra yang menghasilkan simfoni kehidupan. Kemampuan sel untuk menjalankan fungsi-fungsi ini secara optimal adalah kunci bagi makhluk hidup untuk dapat beraktivitas dengan baik, tumbuh, berkembang, dan beradaptasi dengan lingkungannya.

Rudolf Virchow

Seorang dokter dan ilmuwan Jerman bernama Rudolf Virchow (1821-1902) memainkan peran penting dalam pengembangan teori sel.
Virchow mengungkapkan teori bahwa sel adalah sebuah unit pertumbuhan yang paling kecil dari makhluk hidup. Teori terkenalnya adalah “Omne Cellula e Cellula” yang artinya setiap sel berasal dari sel sebelumnya, bagaikan keturunan yang meneruskan garis keturunan kehidupan. Bayangkan sebuah sel tunggal yang membelah diri, menghasilkan dua sel baru, dan seterusnya. Proses ini terus berulang, membangun organisme yang kompleks dan menakjubkan.
Virchow mempelajari sel-sel yang sakit dan berdeformasi, dan ia menyimpulkan bahwa penyakit berasal dari kelainan pada sel.
Pekerjaannya membuka bidang baru dalam ilmu kedokteran, yaitu patologi seluler, yang mempelajari penyakit pada tingkat sel.

Struktur dan Bagian-bagian Sel

Sel, unit struktural terkecil penyusun makhluk hidup, bagaikan batu bata mikroskopis yang membangun organisme kompleks. Layaknya manusia yang memiliki organ tubuh dengan fungsi spesifik seperti kaki untuk berjalan, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan lain-lain, sel pun tersusun dari berbagai bagian dengan peran pentingnya masing-masing. Bagian-bagian sel ini, bagaikan tim ahli mini, bekerja sama secara harmonis untuk menjalankan aktivitas sel yang kompleks. Masing-masing memiliki tugasnya sendiri,

Pada bagian sejarah tentang sel, kita telah mengenal nukleus (inti sel) dari penelitian Schleiden dan Schwann, serta protoplasma dari penelitian Johannes Purkinye. Albert Claude (1899-1983) seorang ahli biologi sel asal Belgia, menemukan struktur Retikulum Endoplasma pada tahun 1930 dengan mikroskop elektronnya. Pada tahun 1945 Claude menerbitkan struktur sel rinci pertama. George Emil Palade (1912-2008) seorang ahli biologi sel kelahiran Rumania yang bekerja di Amerika Serikat, dengan menggunakan mikroskop elektronnya menemukan ribosom dan menjelaskan perannya dalam sintesis protein. Christian de Duve (1917-2013) seorang ahli biologi kelahiran Inggris menemukan lisosom dan memahami fungsinya sebagai organel pencernaan di dalam sel. Camillo Golgi (1843 – 1926) seorang dokter dan ilmuwan berkebangsaan Italia berperan dalam penemuan struktur badan golgi. Sedangkan Evert Gorter dan F. Grendel (1925), James Danielli dan Hugh Davson (1935), serta Seymour Jonathan Singer dan Garth Nicolson (1972) adalah para ilmuwan yang berkontribusi pada pemahaman struktur dan fungsi membran sel.

pexels-photo-5905925-5905925.jpg
g84dc59cd425a8077df4c818aa144bb2d0df0ce59b1c1aec66fbc1bb017b563ace846480488fcda9ea46e44876eaac40c98235e8364c4321cc6537609e30a6a72_1280-5299714.jpg
pexels-photo-5726706-5726706.jpg

Perbedaan Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan

Explore our comprehensive selection of services that cater to a variety of needs, ensuring complete customer satisfaction.

Sel Hewan

This is a flexible section where you can share anything you want. It could be details or some information about your service one.

Sel Tumbuhan

This is a flexible section where you can share anything you want. It could be details or some information about your service two.

Fungsi dan Fisiologi Bagian-bagian Sel

In this page header section, you can provide details about the purpose of the page. This helps users quickly understand what to expect from the page content.

Pembelahan Sel

In this page header section, you can provide details about the purpose of the page. This helps users quickly understand what to expect from the page content.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Review Your Cart
0
Add Coupon Code
Subtotal

 
Scroll to Top